Cieeeee. Ada yang bilang handsome. Ehem.
Yup. Begitulah bagiku, adakalanya the boys itu terlihat
begitu handsome.
Oho, tunggu dulu. Bukan wajahnya. Tapi karakternya.
Ini analisisis dan kesimpulan sepihak.
Bahkan, aku tak bertanya pendapat siapapun yang mengalami
kejadian serupa.
Kejadian apa?
Hmmm...bukan kejadian juga sih, tapi beberapa the girls
mengalaminya.
Ini merupakan fenomena ketika the boys menurunkan
kacamatanya.
Disinilah letak apresiasiku setinggi-tingginya untuk mereka.
The boys dengan karakter ini, benar-benar menarik. Handsome
karakternya!
Yap. Aku menemukan beberapa lelaki ketika ada keperluan
dengan seorang perempuan, seperti berdiskusi membicarakan solusi masalah
organisasi, atau keperluan lain, seperti menyerahkan bon/faktur belanja, dsb,
mereka menurunkan kacamatanya. Lebih tepatnya, melepas kacamata mereka sesaat.
Terutama ketika kondisi memaksa harus berbicara
berhadapan (yaiyalah, masak ngomong saling membelakangi, gelinya tu disini).
Awalnya melihat kejadian demikian, aku sama sekali gak ngeh. Tak
berfikir apapun.
Tapi, beberapa kali melihat fenomena itu, tak perlu menunggu
waktu, otakku langsung menganalisis.
Kenapa mereka melakukan hal “ganteng”
itu??
Analisis sepihak yang kulakukan tanpa bertanya
pada the boys alasan mereka, berujung kesimpulan, “mereka ingin menundukkan pandangannya”
aha. Benar. Mungkin itu alasan mereka.
Hadeuuuuhhh. Jika lah mungkin itu alasan mereka, teduhnya tu
disini.
The boys dengan tipe ini, baik ya. Mereka ingin menjaga
diri. Menjaga hati.
Mungkin benar, secara ilmu ke”biologi”an, aku tahu dengan
pasti alasan mereka menurunkan kacamatanya. Bagaimana prosesnya, hormon
apa saja yang bekerja, aku tahu semua.
Tapi berdasar ilmu pengalaman dilapangan, beberapa the boys
yang lain tidak menurunkan kacamatanya ketika berhadapan dengan seorang gadis.
Ada 2 alasan bagiku, pertama mungkin saja mereka tidak memiliki ketertarikan
apapun terhadap lawan bicaranya. Rasanya hambar dan biasa saja. Bahkan melihat
wajah dan mata silawan bicarapun, mereka “tabeu/tawar/nothing happened” so,
mereka tak perlu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dengan “hati”
selanjutnya. Karena mereka tahu secara pasti takkan terjadi apapun.
Alasan
kedua, minus matanya sudah terlalu tinggi, jika mereka membuka kacamata, akan
timbul gejala oyong atau ketidakseimbangan tubuh. So, yaudah gak papa, biasa
aja. Bagi mereka, cukup bicara biasa menggunakan logika, bukan rasa.
mereka baik ya. Apresiasi dari saya setinggi-tingginya buat
mereka.
But, sangat kontra dengan para the boys, kebanyakan ladies, jika lah harus melihat laki-laki, gak ada rasa. Nothing happened.
Mau secakep apapun wajah seorang laki-laki, beberapa perempuan merasa biasa
saja. Tapi apa yang membuat para ladies ini bisa luluh??
Hadeuuuhhh, kalau
masalah ini aku pun tak tahu. Bisa ditanyakan langsung kepada ladies yang
hatinya pernah diluluhkan. Saya tak punya ide untuk mendeskripsikan.
Karena secara
pribadi saya sangat sulit tertarik dengan the boys. Sulit sekali. Ntahlah.
Tapi ada bagusnya juga, saya justru tak perlu repot-repot
berusaha mengontrol perasaan ketika harus berkomunikasi dan memiliki beberapa
urusan dengan para the boys ini. Karena ya biasa saja/tabeu/nothing happen.
Kita (saya and the boys) berkomunikasi secara professional, tak perlu main
hati, kita saling menghargai dan menghormati. Kita saling menginspirasi. Tidak
ada emosi diantara kita. Ini benar-benar bagus dan merupakan hubungan yang baik
sekali. Sempurna. Merasa nyaman, tak ada gelisah. Tak ada rindu apalagi cinta.
Sebuah mahakarya hubungan kreatif yang komunikatif. Sangat inspiratif. Menyenangkan sekali bukan?
Saya justru merasa
iba dengan beberapa ladies yang begitu mudah terpesona dengan karakter seorang
laki-laki, kasihan mereka. Para ladies itu, ah kasihan mereka. Mungkin rasanya
tak nyaman. Beberapa dari mereka bahkan merasa “aku bisa gila”.
Tak nyaman jika
the boys yang disukai ada ditempat yang sama. Tak nyaman jika harus berbicara.
Tak nyaman lewat dihadapannya. Tak nyaman jika dia bertanya. Yah, mereka cuma bisa
bergelisah tak nyaman membawa hati yang “meukoet-koet” kemana-mana.
Jangan seperti itu ladies, karena hanya membuatmu semakin
menderita. Kau ingin memilikinya segera, tapi tak berdaya. Ingin
membersamainya, tapi tak bisa. Hanya mencinta dengan begitu sempurna, sendiri
didalam hati.
Jangan seperti itu. Karena hanya akan membunuh kreativitasmu.
Membatasi talent-talentmu. Kau hanya membuang-buang waktu! Jangan seperti itu
ladies!
C’mon,
Bergaullah dengan banyak karakter lintas komunitas. Yap.
Lintas komunitas dengan passion yang berbeda. Kau akan mampu memahami banyak
karakter. Ingat! Lintas komunitas! Bukan dibanyak komunitas tapi visi dan arah
geraknya masih mirip-mirip serupa.
Selanjutnya, kau akan menemukan talent-talent barumu,
kesukaan-kesukaan barumu, melejitkan kreativitasmu! Kau akan menjadi sosok multitalent girl as beauty as barbie.
Ah, ini benar-benar seru. Asik, dan nyaman sekali.
Bahkan
jika mau, yuk dicoba bergaul dengan citizen beda bahasa!
Okey, for the boys yang berusaha menjaga pandangan, saya kasih two
tumbs up lahhh for you all. Really appreciate it!
For ladies, jangan suka jatuh cintlong yaaa, hahahha...
stand up galz :’)
Gak ada waktu buat menikmati galau karena cinta. Cinta adalah
energi.
Energi tak bisa dihilangkan, namun bisa berubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain!
Ubah ia menjadi
sesuatu yang lebih creative dan productive.
Salam cinta
Dari kak Irma
After Unsyiah Fair 9, 17 Nov 2014