Jumat, 16 Januari 2015

This Is How Experience Works


Bahkan untuk memahami dan mengenal karakter diri sendiri, 
aku butuh belajar dan mengalami. 

That’s how experience works. Perjalanan kali ini memberiku beberapa pelajaran. 
Tentang diriku. Tentang bagaimana karakterku 
Dalam beberapa kondisi, yang bahkan sebelumnya akupun tak tahu,
”rupajih lon lagee nyoe ureung jih”. 
If i am in a travel, i cant go with friends









 
Cuma ada 3 opsi for the next travel: 
  • go by myself as usual as i do
as usual, aku selalu travel sendiri. 
Puas dan dapat feel nya. 
Namun suatu waktu aku penasaran, mungkin akan lebih fun jika travel lebih rame dengan teman2, but, hasilnya?
Gagal.
Disinilah pelajaran aku temukan. 
Jika rame, waktu banyak terbuang, dalam hal tunggu-menunggu. Teman ingin ke toilet, pake sebentar2 ke toilet lagi. 
teman shalatnya gak mau di jama’ gak mau di qashar. 
Teman harus makan makanan indonesia, teman mandinya lamaaa. 
Teman kreseknya lelet. Jalannya lambat. 
Temen bangunnya kesiangan. 
Temen over narsis, almost all “gak penting place”pun harus take picture. OMG.
bahkan ada teman shopping secara berlebihan. 

Its spend too much time. And i hate it. 
Thats how i know, that i dont like to travel with friends again. 
Mungkin orang akan menilai, aku tipe selfish egois, but well, its ok. Who cares. Aku tidak membenci karakterku yang demikian. 
Dan aku tidak marah juga dengan teman-teman yang menilaiku demikian.

In the future, aku akan travel sendiri. Bukan karena susah besosialisasi. 
But i have very limited time and money, so i have to take control on my own travel, so i can get the feel and reach the mission that i wanna achive.

ada 2 hal kenapa aku gak perlu takut untuk travel sendiri:
1. aku punya Allah. dengan-Nya itu sudah lebih dari cukup untuk menolongku dibumi manapun ku berpijak. 
karena semua tanah dan makhluk di atas tanah adalah milik-Nya

2. we dont need languange to communicate each other. trust me!
kita sama sekali gak perlu bahasa untuk berkomunikasi. 
but, untuk jaga-jaga, at least u can speak in english.
  •  Go with my husband, aamiin ^^
This is one of my target in my life. 
As i know i love travel so much, and its drive me on crazy. 
But, aku sering bertanya dalam travel-travel sendiriku, “mau sampai kapan aku lanjalan sendiri?” hahah...
I cant explain how it will be so much fun if i go, get lost, feel tire, satisfied, etc, if i do with my couple? Omg. Biiznillah. Oneday. But now, i’m still not married yet. free and single. Hahah...
Its ok, let c future.
  •  Go with my family
Aku benar-benar ingin mengajak ayah bunda dan adik-adik untuk travel. Jalan-jalan jauh. Gak usah muluk-muluk sampai ke Korea or Singapore. Mungkin wilayah Indonesia dulu boleh. But, travel yang demikian  akan banyak menghabiskan uang, karena membawa famili tentu saja berbeda dengan travel backpack sendiri. Karena azam sudah tertancap. Tentu saja aku harus bekerja lebih cerdas, keras dan pas. Bismillah. biiznillah. create money. saving money. 

this is how experience works.

@LambaroCity. 17 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 16 Januari 2015

This Is How Experience Works


Bahkan untuk memahami dan mengenal karakter diri sendiri, 
aku butuh belajar dan mengalami. 

That’s how experience works. Perjalanan kali ini memberiku beberapa pelajaran. 
Tentang diriku. Tentang bagaimana karakterku 
Dalam beberapa kondisi, yang bahkan sebelumnya akupun tak tahu,
”rupajih lon lagee nyoe ureung jih”. 
If i am in a travel, i cant go with friends









 
Cuma ada 3 opsi for the next travel: 
  • go by myself as usual as i do
as usual, aku selalu travel sendiri. 
Puas dan dapat feel nya. 
Namun suatu waktu aku penasaran, mungkin akan lebih fun jika travel lebih rame dengan teman2, but, hasilnya?
Gagal.
Disinilah pelajaran aku temukan. 
Jika rame, waktu banyak terbuang, dalam hal tunggu-menunggu. Teman ingin ke toilet, pake sebentar2 ke toilet lagi. 
teman shalatnya gak mau di jama’ gak mau di qashar. 
Teman harus makan makanan indonesia, teman mandinya lamaaa. 
Teman kreseknya lelet. Jalannya lambat. 
Temen bangunnya kesiangan. 
Temen over narsis, almost all “gak penting place”pun harus take picture. OMG.
bahkan ada teman shopping secara berlebihan. 

Its spend too much time. And i hate it. 
Thats how i know, that i dont like to travel with friends again. 
Mungkin orang akan menilai, aku tipe selfish egois, but well, its ok. Who cares. Aku tidak membenci karakterku yang demikian. 
Dan aku tidak marah juga dengan teman-teman yang menilaiku demikian.

In the future, aku akan travel sendiri. Bukan karena susah besosialisasi. 
But i have very limited time and money, so i have to take control on my own travel, so i can get the feel and reach the mission that i wanna achive.

ada 2 hal kenapa aku gak perlu takut untuk travel sendiri:
1. aku punya Allah. dengan-Nya itu sudah lebih dari cukup untuk menolongku dibumi manapun ku berpijak. 
karena semua tanah dan makhluk di atas tanah adalah milik-Nya

2. we dont need languange to communicate each other. trust me!
kita sama sekali gak perlu bahasa untuk berkomunikasi. 
but, untuk jaga-jaga, at least u can speak in english.
  •  Go with my husband, aamiin ^^
This is one of my target in my life. 
As i know i love travel so much, and its drive me on crazy. 
But, aku sering bertanya dalam travel-travel sendiriku, “mau sampai kapan aku lanjalan sendiri?” hahah...
I cant explain how it will be so much fun if i go, get lost, feel tire, satisfied, etc, if i do with my couple? Omg. Biiznillah. Oneday. But now, i’m still not married yet. free and single. Hahah...
Its ok, let c future.
  •  Go with my family
Aku benar-benar ingin mengajak ayah bunda dan adik-adik untuk travel. Jalan-jalan jauh. Gak usah muluk-muluk sampai ke Korea or Singapore. Mungkin wilayah Indonesia dulu boleh. But, travel yang demikian  akan banyak menghabiskan uang, karena membawa famili tentu saja berbeda dengan travel backpack sendiri. Karena azam sudah tertancap. Tentu saja aku harus bekerja lebih cerdas, keras dan pas. Bismillah. biiznillah. create money. saving money. 

this is how experience works.

@LambaroCity. 17 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar