Cinta Anak Muda Kekinian
Seperti cintanya matahari kepada bumi,
Meski bumi kadang tak melihat matahari, ntah karena malam yang menyelimuti atau karena mendung yang menutupi.
Tapi matahari memberi ruang kepada bumi, agar bumi paham bahwa ada atau tidaknya matahari, langit tetaplah menawan.
Cinta tidak berarti harus selalu berdekatan atau memiliki, bukan?
Tidak selalu bahwa cinta itu harus bertemu dan bersatu.
Cinta tanpa pertemuan? Bisa saja.
Seperti cinta kita, pada seseorang di masa depan, yang bahkan mungkin belum pernah bertemu sama sekali. Ntah siapa nama, tinggal dimana. Tapi tetap saja masih mencinta tak kenal bosan apalagi lelah.
Matahari pada bumi pun demikian.
Pada jaraknya yang aman, keduanya justru bersinergi.
Cinta yang baik adalah cinta yang bisa membuat energi keduanya menjadi berlipat. Cinta yang meniadakan salah satu atau bahkan keduanya, itu bukan cinta. Sekalipun ia bilang katanya berkorban.
Apakah cinta namanya, seorang laki-laki yang minta ditemani makan siang bersama perempuannya, sedang sang perempuan sedang diet, duduk di hadapan lelakinya yang sedang makan dengan lahap?
Apakah cinta namanya, seorang perempuan yang esok harinya ada ujian tengah semester, tapi harus belajar ngadepin laptop dengan headset ditelinga, nelponan berjam-jam dengan lelakinya?
cinta anak muda kekinian adalah cinta seperti matahari pada bumi. Jaraknya jauh dan aman. Tak perlu bertatap muka, atau lama-lama duduk berhadapan.
Cinta anak muda kekinian, seperti matahari dan bumi, yang energi keduanya saling berlipat karena berjarak. Jauh dan aman.
Jika matahari terlalu dekat dengan bumi, apa yang akan terjadi??
Cinta anak muda kekinian, cukup seperti matahari dan bumi, tidak untuk saling berdekatan, tapi cukup di jarak yang aman untuk saling mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar