Kebanyakan
memang.
Ingin
ini ingin itu.
Berlebihan,
sangat.
Tapi
aku mau, menulis buku.
Bersama
life partner.
Menulis,
menghabiskan waktu bersama dengan berfikir dan menggerakkan jari.
Duduk
berhadapan dengan laptop masing-masing, disalah satu pojok caffe.
Menulis
kehidupan, tentang apapun yang kami sukai.
Jika
dia menyukai “science” maka aku akan tenggelam bersamanya,
ikutan
menjari tentang keilmiahan.
Jika
dia menyukai all thing about “social” aku juga mau menyelam bersama gerakan
jemarinya.
Apapun
yang disenanginya,
akan bernafas dalam kesenanganku.
Aku
mau membersamainya, menulis buku.
Ketajaman
tulisannya, pengasah rindu diantara kami.
Kekuatan
ide dan gagasannya, pengokoh kesabaran kami.
Impian-impiannya,
gairah kerumahtanggaan kami.
Begitulah,
kira-kira.
Sedikit
berlebihan memang.
Aku
tak mengharapkan, dipertemujumpakan dengan seorang penulis.
Bukan,
bukan!
Bukan
penulis maksudku.
Bukan writer!
Future
husband,
Apapun
skill nya, aku suka. Aku senang dan ridha.
Aku cuma ingin,
Menulis
buku, bersamanya.
Apapun
passion dan profesinya, aku tak peduli.
Petani
diakah nanti, atau pengajar, atau civil engineer, designer, atau bahkan chef.
Aku
suka. Suka sekali. Aku ridha.
Jika
dianya chef, mari kita menulis tentang resep-resep inovatif,
Kita
mencoba resep-resep asik didapur mungil kita, lalu menuliskannya.
Jika
dianya pengajar, mari kita menulis tentang karakter-karakter lucu anak didik
kita.
Kita
menguji bagaimana melejitkan kemampuan kognitif dan motorik mereka.
Ini
pasti seru, benar kan cinta?
Jika
kaunya nanti seorang civil engineer, mari kita menulis tentang jembatan,
tentang waduk, tentang building, atau bahkan tentang cara rahasia memenangkan
tender.
Menulis
tentang keseharianmu menjadi seorang “global civil engineer” itu juga pasti
seru.
Hmmm..
Bagaimana
bila kaunya nanti petani?
Mari
kita menulis tentang ketahanan pangan, dear cinta.
Atau,
ayuk kita menulis tentang “green pesticide”, ini pasti bermanfaat untuk
masyarakat.
Ah,
kau rupanya seorang traveller.
Oke.oke.
aku ikut denganmu.
“Dream
country” manapun yang ingin kau pijaki, aku mau membersamaimu.
Menghabiskan
waktu dijalan, dinanggroe minoritas sekalipun, aku mau.
Mari
kita menuliskan tentang perjalanan adventure cinta kita.
Aha.
Beberapa
anak muda mungkin akan suka membacanya.
Kaukah
mungkin seorang presiden, dear kasih?
Baik,
Mari
kita menjari, menuliskan tentang “dream society” yang ingin kau bangun.
Tentang
cara-caramu membentuk masyarakat madani.
Tentang
jatuh-bangunmu membangun negeri.
Aku
mau. Kau dan Aku, menyatu dalam sebuah buku.
Bahkan
hingga kita tak lagi menginjak dunia,
cinta
kita ku mau tetap hidup. Bersinar tak kenal redup.
Untuk
masyarakat, ku mau cinta kita bermanfaat!
Begitulah
inginku.
Kita
akan menulis bebas, dengan gaya kita sendiri.
Karena
Cinta adalah Kreativitas Nyata!
@SelinganDikalaNye_Kripsi, 18 Sept 2014