Selasa, 02 September 2014

"kepo" di sosmed



Ini tentang “kepo”
Tau kepo?
Dulunya aku belum tau, istilah apaan tu?
Kapan mulai populer istilah ini?
Berasal dari bahasa apa? Atau.. dari singkatan apa?

Ok. Leave it!
Aku juga males kepo_in tentang kepo itu sendiri.


kadang-kadang kepo itu perlu. Fikirku.
Sedikit saja.  Jangan berlebih.
Sesekali. Boleh.
kepo_in facebook, blog, twitter, milik orang tertentu.
Sesekali. 
Sila saja.
Ini  asik.
Gak Cuma asik, tapi juga inspiratif.

Gimana kalau kepo_in akun medsos anakmuda berprestasi.
Ngikutin perkembangan prestasi mereka.
Apa yang mereka post. Apa yang mereka tulis.
Informasi apa yang mereka share.
Apa aktivitas dan project yang sedang mereka kerjakan.
 
Gimana kalau kepo_in akun medsos anakmuda bercahaya.
Misal,  para muda eldeka.
Ngikutin progress agenda dakwah mereka.
apa aktivitas dan karakter para kadernya.
Karakter baik. Tanpa segan aku contoh. Aku ikuti dalam diam.

kepo_in akun medsos anakmuda wirausaha, seru juga.
Ngikutin perkembangan progress usaha mereka
Update info tentang produk dan jasa mereka
cara mereka memikat konsumen.
Dengan siapa saja mereka membangun link.
Ini asik. 

Jika aku benar-benar suka mereka,  
Tanpa segan aku juga contact and try to keep in touch dengan mereka.
Sesekali kita juga“ngopi” ngobrol inspirasi.

Begitulah.
Difacebook,
aku meng_closefriend_kan beberapa “orang bagus”.
Apapun yang dipostnya, aku dapat notification.
Mereka ini, tipe inspiratif.
Mereka positif.
Hanya memposting hal-hal baik.
Informasi bagus sering dibagi-bagi.

kadang,
Aku juga unfollow  beberapa “orang galau”
Orang tipe ini, tidak perlu di_kepo_in.
Senengnya posting tentang  perasaan.
Tentang hal-hal yang kurang penting.
Jika kamu atau aku,
kurang seneng sama orang tertentu,
Cukup unfolllow saja.
Jangan diremove.
remove itu menghapus pertemanan.
“Remove friends” ? tanda belum dewasa.
Ini tindakan berlebihan. Tinggalkan saja.
Dewasalah.
Minimal, belajarlah dewasa.

Approve friends
Sistemnya tidak asal-asalan.
Terbiasa meng_approve orang yang kukenal didunia nyata.
Siswaku. Temen sekomunitas. Seorganisasi. Senasib.
Sudah pasti mereka adalah teman di medsosku.
Sipemilik karakter galau, biasanya sulit ter_approve oleh jariku.
Ntahlah.
Sebelum konfirm permintaan, aku suka kepo check n recheck dulu berandanya.
Profilnya. Postingannya.
Begitulah. Gitu aja. Simple.

Alhamdulillah,
Dengan pengaturan seperti itu,
Aku yang untung.
Hanya muncul postingan-postingan bagus.
Kalimat-kalimat inspiratif.
Poto-poto positif.
sederhana.

Begitulah. Ini tentang “kepo”. Secuil saja.
Sesekali cukup.
Untuk mengambil inspirasi.
Tak perlu berlebihan.
Jika kurang berkepentingan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 02 September 2014

"kepo" di sosmed



Ini tentang “kepo”
Tau kepo?
Dulunya aku belum tau, istilah apaan tu?
Kapan mulai populer istilah ini?
Berasal dari bahasa apa? Atau.. dari singkatan apa?

Ok. Leave it!
Aku juga males kepo_in tentang kepo itu sendiri.


kadang-kadang kepo itu perlu. Fikirku.
Sedikit saja.  Jangan berlebih.
Sesekali. Boleh.
kepo_in facebook, blog, twitter, milik orang tertentu.
Sesekali. 
Sila saja.
Ini  asik.
Gak Cuma asik, tapi juga inspiratif.

Gimana kalau kepo_in akun medsos anakmuda berprestasi.
Ngikutin perkembangan prestasi mereka.
Apa yang mereka post. Apa yang mereka tulis.
Informasi apa yang mereka share.
Apa aktivitas dan project yang sedang mereka kerjakan.
 
Gimana kalau kepo_in akun medsos anakmuda bercahaya.
Misal,  para muda eldeka.
Ngikutin progress agenda dakwah mereka.
apa aktivitas dan karakter para kadernya.
Karakter baik. Tanpa segan aku contoh. Aku ikuti dalam diam.

kepo_in akun medsos anakmuda wirausaha, seru juga.
Ngikutin perkembangan progress usaha mereka
Update info tentang produk dan jasa mereka
cara mereka memikat konsumen.
Dengan siapa saja mereka membangun link.
Ini asik. 

Jika aku benar-benar suka mereka,  
Tanpa segan aku juga contact and try to keep in touch dengan mereka.
Sesekali kita juga“ngopi” ngobrol inspirasi.

Begitulah.
Difacebook,
aku meng_closefriend_kan beberapa “orang bagus”.
Apapun yang dipostnya, aku dapat notification.
Mereka ini, tipe inspiratif.
Mereka positif.
Hanya memposting hal-hal baik.
Informasi bagus sering dibagi-bagi.

kadang,
Aku juga unfollow  beberapa “orang galau”
Orang tipe ini, tidak perlu di_kepo_in.
Senengnya posting tentang  perasaan.
Tentang hal-hal yang kurang penting.
Jika kamu atau aku,
kurang seneng sama orang tertentu,
Cukup unfolllow saja.
Jangan diremove.
remove itu menghapus pertemanan.
“Remove friends” ? tanda belum dewasa.
Ini tindakan berlebihan. Tinggalkan saja.
Dewasalah.
Minimal, belajarlah dewasa.

Approve friends
Sistemnya tidak asal-asalan.
Terbiasa meng_approve orang yang kukenal didunia nyata.
Siswaku. Temen sekomunitas. Seorganisasi. Senasib.
Sudah pasti mereka adalah teman di medsosku.
Sipemilik karakter galau, biasanya sulit ter_approve oleh jariku.
Ntahlah.
Sebelum konfirm permintaan, aku suka kepo check n recheck dulu berandanya.
Profilnya. Postingannya.
Begitulah. Gitu aja. Simple.

Alhamdulillah,
Dengan pengaturan seperti itu,
Aku yang untung.
Hanya muncul postingan-postingan bagus.
Kalimat-kalimat inspiratif.
Poto-poto positif.
sederhana.

Begitulah. Ini tentang “kepo”. Secuil saja.
Sesekali cukup.
Untuk mengambil inspirasi.
Tak perlu berlebihan.
Jika kurang berkepentingan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar