Senin, 01 Februari 2016

Ketenangan Batin


Ketenangan batin dan ketentraman hati bisa didapatkan dengan cara mudah, diantaranya:
1.      Istiqamah di dalam tarbiyah/halaqah/jak beut
2.    Menyediakan waktu membersamai al-quran berduaan aja.
Gak pake multitasking!
Sambil nunggu mulai rapat, tilawah dulu? No no no.
Sambil ini sambil itu, tilawah dulu? No no no
Tapiiii...
Benar-benar menyediakan waktu khusus untuk tilawah.
Berduaan bersama al-quran
3.    Berdo’a lamaaaaa dan panjang. Dan itikaf memang niat untuk berdoa dan bermunajat.
4.    Lalu shalat dan zikir,

Itulah sebenar cara mendapatkan ketenangan. Benar bukan?
Ketenangan bukan didapatkan dengan cara menyuruh orang-orang yang menjadi penyebab ketidaktenangan enyah dari hadapan kita.
Atau dengan cara kita yang menjauhkan diri dari orang-orang tersebut.
Bukan. Bukan. Bukan.
Memungkiri rasa, hanya melipatgandakan gelisah.
Sebenar langkah ialah mensyukuri rasa yang diikuti dengan kekhusyukan membersamai sang Pencipta Ketenangan.
Bukankah seharusnya begitu?

Melawan fitrah dan memungkiri rasa, hanya bisa menggandakan ketidaktenangan semakin menjadi-jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 01 Februari 2016

Ketenangan Batin


Ketenangan batin dan ketentraman hati bisa didapatkan dengan cara mudah, diantaranya:
1.      Istiqamah di dalam tarbiyah/halaqah/jak beut
2.    Menyediakan waktu membersamai al-quran berduaan aja.
Gak pake multitasking!
Sambil nunggu mulai rapat, tilawah dulu? No no no.
Sambil ini sambil itu, tilawah dulu? No no no
Tapiiii...
Benar-benar menyediakan waktu khusus untuk tilawah.
Berduaan bersama al-quran
3.    Berdo’a lamaaaaa dan panjang. Dan itikaf memang niat untuk berdoa dan bermunajat.
4.    Lalu shalat dan zikir,

Itulah sebenar cara mendapatkan ketenangan. Benar bukan?
Ketenangan bukan didapatkan dengan cara menyuruh orang-orang yang menjadi penyebab ketidaktenangan enyah dari hadapan kita.
Atau dengan cara kita yang menjauhkan diri dari orang-orang tersebut.
Bukan. Bukan. Bukan.
Memungkiri rasa, hanya melipatgandakan gelisah.
Sebenar langkah ialah mensyukuri rasa yang diikuti dengan kekhusyukan membersamai sang Pencipta Ketenangan.
Bukankah seharusnya begitu?

Melawan fitrah dan memungkiri rasa, hanya bisa menggandakan ketidaktenangan semakin menjadi-jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar